Sabtu, 03 Januari 2009

Great

Dalam buku tersohornya “From Good to Great”, Jim Collins memaparkan sebuah opini menarik. Baginya, musuh dari good bukanlah bad, tetapi great. Mengapa? Salah satu alasan sederhananya adalah tatkala ketika kita mulai GOOD, sangat sulit bagi kita untuk terus bergerak menjadi GREAT.

Ada berbagai kondisi yang menyebabkan. Misalnya, kita merasa diri sudah baik. Merasa tidak perlu mengembangkan diri lagi. Malas belajar dan berkembang. Semua inilah yang menjadi musuh bagi orang untuk bangkit menjadi yang terbaik.

Gw inget salah seorang rekan gw. Ia menjadi seorang trainer yang sangat dikagumi karena kemampuannya menggunakan transparansi secara kreatif. Namun, bersamaan dengan munculnya laptop serta LCD untuk presentasi, kemampuannya pun menjadi surut. Ia semakin tertinggal karena tidak mau belajar. Akhirnya, hingga sekarang presentasinya pun harus dibuatkan oleh orang lain. Tetapi, kecanggihannya membuat slide dengan plastik transparan tidak lagi menjadi keunggulan baginya.

Dengan standar yang terus berubah, apa yang dulunya kita anggap GREAT, akan menurun menjadi GOOD. Apa yang kita anggap hebat, akhirnya hanya akan menjadi biasa-biasa saja. Kita sudah banyak menyaksikannya dalam hal produk maupun servis. Ini pun terjadi pada potensi manusia kalau ia tidak mau kontinyu mengembangkan dirinya. Ada pepatah bagus yang mengatakan, “Even you’ve already on the right track but you just stand still, you will get run off”. Meskipun Anda sudah berada di jalur yang benar, tetapi jika Anda hanya diam, Anda akan dilindas.

Karena itu, tidaklah mengherankan jika kunci kesuksesan adalah daya constructive destruction untuk dengan rendah hati mengembangkan diri maupun produk-produk kita. Ada beberapa prinsip menarik dalam buku The HP Way. Misalnya, dikisahkan soal prinsip, “Let’s kill our products before the competitor kill ours”. Hal ini menandakan semangat terus-menerus merusak secara konstruktif diri kita, pandangankita, pola pikir lama, kebiasaan lama sehingga kita terus bisa bergerak menjadi yang terbaik.

Celakanya, kita seringkali menjadi mahkluk yang gampang terkondisi. Apalagi dengan cara kerja, pola berpikir, serta pengalaman yang sudah kita miliki saat ini, seperti telah mendapat reward, penghargaan, serta imbalan luar biasa. Tentunya, sangat lumrah apabila kita berkata, “Lha dengan cara sekarang saja sudah bagus kenapa harus diubah? Kenapa harus di-improve?

Tetapi, kalau kita ingin menjadi GREAT, bukannya sekadar GOOD, tantangan kita adalah terus-menerus belajar. Hal ini mirip dengan filosofi burung Phoenix yang dalam legendanya, dikatakan saat ketika tumbuh dewasa, ia dengan sengaja akan membakar dirinya. Dan dari abuabu sisa dirinya itulah, akan muncul burung Phoenix baru yang lebih muda dan lebih gagah.

Yang jelas, apa pun industri kita dan apa pun bidang pekerjaan kita, kita harus terus berlari dan terus mengembangkan diri kita. Hal ini pun mengingatkan gw dengan sebuah puisi yang sangat bagus di Afrika.

Dikatakan, “Di Afrika, pada saat matahari mulai terbit. Rusa-rusa sadar bahwa mereka harus mulai berlari, berlari lebih cepat dari singa yang tercepat atau mereka akan jadi mangsa hidup-hidup. Dan pagi-pagi juga, para singa pun sadar, mereka pun harus mulai berlari. Lebih cepat dari rusa yang paling lambat. Atau mereka akan mati kelaparan.

Karena itu, tidak peduli apakah engkau singa atau rusa. Saat matahari mulai terbit, sebaiknya engkau mulai berlari…!”